Senin, 21 November 2011

OPTIMALISASI BKI

Oleh : Rina Mulyani
(Aktivis BEM-J BKI)


Untuk membahas suatu masalah, akan sangat relevan jika terlebih dahulu kita mengerti dan memahami devinisi dari masalah itu. Karena tidak jarang, pembahasan menjadi tidak jelas ujung pangkalnya ketika batasan pengertian menjadi bahan pembicaraan juga tidak jelas, oleh karena itu sebelum bahasan ini berjalan lebih jauh, kita fahami dulu pengertian dua istilah tersebut.
            
Bimbingan merupakan pemberian pertolongan atau bantuan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasehat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma- norma yang berlaku
            
Sedangkan konseling kontak atau hubungan timbal balik antara dua orang ( konselor dan klien ) untuk menangani maslah klien, yang didukung oleh keahlian yang didukung oleh suasana yang selaras, berdasarkan norma- nnorma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien.
            
Jadi, bimbingan dan konseling ialah proses pemberian bantuan dan pertolongan yang diberikan oleh konselor kepada klien melalui hubungan timbal balik antara keduanya agar klien mampu melihat dan menemukan serta memecahkan maslahnya sendiri.
           
Di sinilah pelayanan bimbingan dan konseling dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat perguruan tinggi, dirasa semakin dibutuhkan. Ada banyak hal yang memicu  pentingnya peran bimbingan dan konseling dalam konteks ini. Salah satunya adalah kemajuan iptek yang mendorong munculnya berbagai persoalan dengan segala kompleksitasnya.
           
Tampaknya tak hanya sebatas ini saja, peran bimbingan  dan konseling dalam sebuah lembaga pendidikan itu dibutuhkan. Karena di sisi yang lain potensi individu seperti bakat, minat, cita- cita, dan lain sebagainya juga belum tersalurkan secara optimal di dalam pembelajaran kelas. Sehingga optimalisasi peran bimbingan dan konseling akan diharapkan menjadi media yang paling tepat. Optimalisasi ini juga diseimbangkan dengan sumber daya manusia ( petugas- petugas bimbingan konseling ) yang memadai. Dalam arti memiliki kemampuan, pengetahuan dan wawasan tentang ilmu- ilmu konseling.
         
Di UIN Sunan Kalijaga prodi Bimbingan Konseling didirikan untuk mahasiswa yang ingin mendalami ilmu bidang konseling. Di Universitas yang notabene  memili background islam ini, mak konseling di sini juga disesuaikan dengan beckgound tersebut.Dengan visinya yang jelas mencetak konselor- konselor yang memiliki wawasan dalam perspektif islam. Di samping juga perspektif umum ( barat ). Keduanya kemudian diintregasikan.
            
Dari intregasi ini diharapkan akan memperoleh output konselor yang berwawasan intregatif pula. Namun kemudian yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah “ sudahkah visi ini diwujudkan di dalam prodi BKI UIN Sunan  secara maksimal?” . Mengingat antara visi dan realita yang ada masih belum menemukan titik keseimbangan. Di sini lah akhirnya menjadi catatan khusus bagi pihak jurusan.
            
Selain itu mahasiswa di dalam megaplikasikan pembelajaran kelas juga masih menemukan kebingungan ketika mencari literatur yang berhubungan dengan materi. Meskipun telah tersedia, namun jumlahnya sangat terbatas. Mahasiswa juga tidak jarang menemukan banyak tanda tanya tentang kejelasan kurikulum yang ada.
          
  Sehingga visi awal yang menyatakan bahwa media konseling akan diintregatifkan, hanya tinggal wacana, karena pada kenyataannya mahasiswa lebih banyak dikenalkan media konseling versi barat dari pada versi islam sendiri. Sedang versi islam memiliki porsi yang masih sangat minim.
          
  Menjadi PR kita bersama bagaiman kemudian menselarasakan antara visi dan realita lapangan. PR bagi jurusan agar lebih mempertegas lagi visi serta kurikulum yang ada, dan PR bagi mahasiswa agar lebih peka menyingkapi keadaan, lebih kritis lagi mencari informasi sehingga tujuan semula menjadikan konseling di fakultas dakwah dengan cirri khas keislamannya dapt terwujud dengan cara yang sempurna. Semoga tulisan ini dapat menjadi koreksi kita bersama.

Komentar Yuk..