Senin, 21 November 2011

Nailul Falah.,M.Si : "Perspektif Spiritual adalah Kelebihan BKI"

Ilustrasi Pelaksanaan Konseling (gudangmateri.com)
Beberapa waktu yang lalu (19 April 2011) Buletin Konsisten memiliki kesempatan untuk melakukan wawancara dengan Kepala Jurusan BKI  (Bimbingan Konseling Islam) Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Nailul Falah., S.Ag.,M.Si. yang diwawancarai oleh Sdr Fauzan Anwar Sandiah. berikut adalah petikan dari obrolan tersebut.


Bisa bapak ceritakan sedikit tentang jurusan BKI?
Sebelum BKI jurusan ini bernama Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (SK tahun 1976), Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat Islam (tahun 1982), Bimbingan Penyuluhan Agama Islam (BPAI, tahun 1988), dan pada tahun 1999 berubah menjadi jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI), kemudian sesuai dengan SK tahun 2009 berubah menjadi Bimbingan Konseling Islam (BKI). BKI mengambil spesialisasi kajian keilmuan dalam rangka membantu pemberdayaan dan optimalisasi potensi individu demi mencapai kesuksesan hidup melalui pencerdasan spiritual menuju kecerdasan perilaku dengan memanfaatkan ilmu Psikologi sebagai pendekatan dan Ilmu-Ilmu Keislaman. Sasaran kajian BKI adalah untuk memberdayakan dan mengoptimalisasi potensi rohaniyah yang dimiliki individu demi mencapai kesuksesan hidup melalui pencerdasan spiritual yang bersumber dari ajaran islam, meliputi pada aspek iman juga akhlak. Jadi intinya yang dikaji dalam BKI adalah metode pemberdayaan termasuk apa saja yang terkait dengan pemberdayaan, misalnya pembimbing dan konselor, perilaku individu, termasuk didalamnya mencermati aspek manusia.

Menurut bapak apakah kelebihan yang dimiliki oleh jurusan BKI?
Perspektif spiritual (keislaman) menjadi kelebihan BKI. Perspektif spiritual  (keislaman) ini merupakan indicator penting yang dijadikan salah-satu komponen konseling. Nilai-nilai keislaman dalam BKI akan membantu individu untuk berubah, berkembang dan berkontribusi positif bagi lingkungannya, mengoptimalkan kemampuan hidupnya untuk mencapai kebahagiaan. 

UIN punya jargon integrasi – interkoneksi, menurut bapak bagaimanakah jurusan BKI mengaplikasikannya?
Sebelum jargon integrasi dan interkoneksi muncul, jurusan BKI sudah mengaplikasikan integrasi-interkoneksi  itu dalam kajian-kajian dan penelitian-penelitian konseling islam, misalnya kajian tentang metodologi pemberdayaan individu oleh konselor menuju perilaku iman, taqwa dan akhlakul karimah dengan ilmu bantu konseling dan psikologi, semua jenis perilaku dan hal-hal yang ada hubungannya dengan perilaku menjadi kajian ilmu BKI dalam rangka memperbaiki akhlak manusia. Penelitian bisa dilakukan terhadap satu variable, bisa korelasi menghubungkan perilaku tertentu dengan variable lain yang mempengaruhi, bisa studi perilaku lintas budaya dan agama, manusia yang terdiri dari fisik, jiwa dan roh, dimana dinamisasi dari ketiganya melahirkan perilaku tertentu, perlu dikaji dalam rangka memahami perilaku . ilmu psikologi bisa dipinjam dalam kajian BKI dalam memahami perilaku manusia dan metode mengarahkan perilaku.

Menurut bapak bagaimana prospek atau peluang mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Islam kedepan?
Prospek dan peluang kerja yang dapat diakses oleh BKI adalah guru BKI di Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah Negeri, Peneliti, Dosen, Bk Keluarga Sakinah, BK Pra Nikah, Penyuluh Agama Islam, Dinas Sosial, BKKBN, Bina Mental TNI POLRI, BK Anak Berkebutuhan Khusus, Perawat Rohani Islam, dan Penyuluh Agama di LP. Jadi selama manusia masih ada maka BK selalu diperlukan dalam segala aspek kehidupan.

Apakah harapan Bapak kedepan terhadap Jurusan BKI terkhusus juga terhadap para Mahasiswanya?
Saya berharap mahasiswa-mahasiswi BKI concern untuk mengembangkan Konseling Islam di Jurusan BKI, karena pos-pos konseling islam di sekolah, keluarga dan masyarakat haruslah diisi oleh alumni BKI bukan oleh BK yang lain. Pengakuan terhadap profesi BKI yang selama ini masih belum diakui menjadi pekerjaan rumah jurusan BKI memperjuangkan adanya pengakuan profesi BKI.

Komentar Yuk..