Website BEM-J BKI UIN Sunan Kalijaga

Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga(BEM-J BKI UIN SUKA)

Website BEM-J BKI UIN Sunan Kalijaga

Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga(BEM-J BKI UIN SUKA)

Website BEM-J BKI UIN Sunan Kalijaga

Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga(BEM-J BKI UIN SUKA)

Website BEM-J BKI UIN Sunan Kalijaga

Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga(BEM-J BKI UIN SUKA)

Website BEM-J BKI UIN Sunan Kalijaga

Bem-J BKI menerbitkan Buletin tri Bulanan, KONSISTEN

Jumat, 25 November 2011

Sepakbola : "TIM BKI-IGC Masuk Final"


(MIDI, 26/11/2011). Kejuaran  sepakbola dalam rangka POK, Tim BKI-IGC (Bimbingan konseling islam-Islamic Guidance Counselling), berhasil memastikan tiket menuju final kejuaraan setelah sukses menaklukkan lawan kuatnya Tim Fakultas Adab UIN-SUKA pada babak semifinal .

bermain di lapangan STTA Yogyakarta, TIM BKI-IGC berhasil mencuri kemenangan sempurna berkat dua gol yang disarangkan masing-masing pada menit ke-20 oleh Khoirul Anam, dan pada awal babak  kedua,  menit ke-49 lewat Tabah Anjar Velani.

“Dengan kemenangan ini sudah dipastikan TIM BKI-IGC lolos ke final” , imbuh Abdul Latif, Ketua BEM-J BKI via sms.

Senin, 21 November 2011

Hadis BKI mata kuliah penuntun professional konselor muslim

Oleh : Qomariyah
(Ketua Mitra Ummah Yogyakarta)

Konseling merupakan sebuah proses dimana seorang konselor membantu klien mempermudah mencari solusi untuk mendapat berbagai alternative penyelesaian suatu masalah. Dan jika dispesifikkan menjadi Bimbingan Konseling Islam maka merupakan sebuah proses konseling yang berlandaskan syariat Islam, sekalipun secara esensinya saja. Banyak orang beranggapan ketika suatu profesi berlandaskan pada suatu syariat agama membuatnya menjadi tidak professional karena mengusung sebuah misi tersembunyi. Akan tetapi ini tidak akan berlaku pada bimbingan konseling Islam karena konselor bki merupakan konselor yang berlandaskan pada esensi syariat islam yang fleksibel dalam kehidupan manusia.

Islam merupakan agama rahmatanlil’alamin yang mempunyai syariat fleksibel berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadis. Ini jelas tergambar dalam berbagai ayat-ayat Alquran maupun hadis yang mendukung ataupun menjadi azas dan landasan dalam proses konseling. Adapun landasan konseling berdasarkan Al-Quran dan Hadis tersebut dapat kita pelajari dalam mata kuliah hadist bki. Salah satu matakuliah wajib di fakultas Dakwah terutama jurusan Bimbingan dan Konseling Islam. Mata kuliah yang mengajarkan berbagai landasan konseling yang mengacu pada ayat-ayat Al-Quran maupun Hadis-hadis sehingga menjadikan semakin mantapnya kita menjadi calon konselor yang professional dan Islami.

Tak banyak orang mengenal dan mengetahui tentang hadis BKI ini, banyak mahasiswa mengenal hadist secara umum. Tidak khusus sebagaimana Hadis BKI yang khusus hanya untuk mahasiswa jurusan BKI. Sebuah mata kuliah yang mengusung pelajaran yang menjadi landasan seorang konselor yang professional namun tidak meninggalkan syariat agama Islam yang begitu agung dan luhur. Dalam mata kuliah ini mahasiswa dibentuk menjadi calon konselor yang beriman dan berislam secara universal yang mempunyai akhlak luhur. Menjadi seorang konselor yang mampu menjadi tempat orang menemukan jalannya yang awalnya buntu menjadi terus berjalan dan punya semangat menyala dalam menjalani kehidupan ini. Konselor yang melaksanakan bimbingan dan konseling berdasar asas-asas konseling dan menjadikan tujuan proses konseling yang  benar-benar berlandaskan pada Al-Quran dan Hadis. Sebuah proses yang tak hanya untuk kebahagian sementara didunia saja namun juga menuju kebahagiaan akhirat yang kekal abadi.

Mata kuliah hadist bki terdiri dari dua bagian yang diajarkan dalam dua semester, hadits BKI I dan Hadis BKI II. Pada bagian pertama mahasiswa di harapkan mampu memahami tentang esensi dari iman, islam dan ikhsan yang merupakan modal dasar menjadi manusia seutuhnya. Kemudian dilanjutkan penggodogan sikap dan tingkah laku lewat akhlak, bagaimana seharusnya seorang konselor bertindak dalam kehidupannya. Memulainya dari diri sendiri, menjadikan akhlak yang kharimah sebagai pegangan hidup dan membuang jauh akhlak yang mazmumah karena menimbulkan banyak masalah. Tidak hanya masalah dalam diri sendiri, orang tua maupun orang lain, mungkin menjadi masalah bangsa dan Negara. Kemudian dalam matakuliah hadist bki II mahasiswa akan dikenalkan dengan isu-isu yang ada dalam masyarakat sekaligus dilatih untuk mencoba menggunakan berbagai metode konseling dalam memecahkannya. Tak lupa dalam hadits BKI II ini mahasiswa akan mengenal lebih dalam tentang asas-asas dalam konseling secara islami yang tak pernah lupa untuk tetap berpegang teguh pada dua pusaka agama Islam. Mahasiswa akan di kenalkan dan diakrabkan dengan proses konseling yang penuh dengan hikmah dan solutif, sebuah proses konseling yang penuh dengan berkah dari Allah Swt, karena kita dapat memberikan konseling sambil berdakwah tanpa meninggalkan professionalism. GO TO PROFESIONAL COUNSELOR with hadits BKI

Tips Praktis Agar Tugas Ente Kagak Numfuk…

Sebagai seorang mahasiswa kita tak pernah luput dari apa yang mana daripada apa yang dinamakan dengan tugas, mau tugas wawancara, laporan, makalah, resume, resensi maupun tugas lainnya. Dan tak jarang kita sering sampai kuwalahan mau ngerjainnya, apalagi kalau sudah mepet-mepet dengan si UAS. Waduw..waduw… kepala mual dan perut pusing jadinya hehehe… pokoknya semuanya jadi serba membosankan, menyebalkan dan bikin gak enak makan. Mau tau caranya agar kamu tetep enjoy ngerjain tugas ente yang dah numfuk banyak buangets, ni dia jurus andalannya:

Catat setiap tugas, disuruh ngapain, bagaimana, ngumpulinnya kapan, jangan masa bodoh, and jangan lupa itu mata kuliah apa. Jangan-jangan dah dicatat gak tau mata kuliah apa, kan sama aja bolong..ee bo’ong maksudku.
Buat daftar tugas, daftarlah tugasmu sesuai hari tanggal dan waktunya, sekiranya tugas mana dulu yang kudu and harus dikumpulkan terlebih dahulu. Ini akan sangat membantu sekali dalam kita membagi waktu untuk mengerjakan tugas dari dosen-dosen yang kita hormati, sayangi dan cintai… biar beliau-beliau tak lupa senyumannya ketika kita nyampe kelas buat presentasi hehe…
Prioritaskan tugas yang paling duluan dikumpulkan. Lihat daftar yang sudah kamu buat, perhatikan dengan seksama dan hati-hati mana tugas yang tanggalnya paling ngebet untuk dikerjain.
Segerakan mengerjakan tugas, jangan menunda-nunda mengerjakan tugas, jangan tunggu sampai mepet hari H pengumpulan tugas. Sebisa mungkin kerjakan tugas yang diberikan dosen sesegera mungkin.
Mengecek kembali tugas, mengecek kembali maksudnya memastikan apakah tugas yang kamu kerjakan bener-bener gak ada yang kelewat menurut daftar tugasmu. Atau tak ada salahnya tanya pada temanmu tugas yang diberikan dosen apa aja. Dan cek apa semua tugas sudah beres
Berdo’a, jangan lupa agar dalam mengerjakan tugas dapat menjadi tabungan kita dunia akhirat berdoa’a agar dipermudahkan dalam mengerjakan tugas itu sangat penting.
Sukses menyelesaikan semua tugas.

Pokoknya kalau ente-ente pade ngikut ni jurus, Insya Allah tugas apapun, kapanpun dan berapapun bisa diselesaikan… semoga AAmiiiin

KORAN VS MEDIA ELEKTRONIK

Oleh : Octavia Arlina Sahara
(Mahasiswa BKI UIN SUKA)


Masyarakat membutuhkan berita maupun informasi terutama berita yang up to date. Koran adalah sebagai media cetak yang memberikan informasi maupun berita terhangat. Koran menyediakan berita yang sangat tajam, mampu menarik orang agar membacanya agar laku juga tentunya, dengan judul-judul menarik yang sangat up to date. Namun masyarakat juga memilih Koran mana yang beritanya sesuai dangan realita yang sedang terjadi dan dapat dipertanggung jawabkan isinya. 

Sebelum maraknya penggunaan teknologi media elektronik  mayoritas masyarakat memilih untuk membeli Koran, di samping juga melihat tayangan berita di televisi. Biasanya mereka memilih membeli Koran karena tidak ingin ketinggalan dengan berita yang sedang hangat. Sedangkan apabila menyaksikan tayangan berita di televise maupun radio mereka harus menyesuaikan pukul berapa acara itu berlangsung padahal  mereka harus bekerja atau melakukan kegiatan lain. Menyaksikan tayangan televise atau mendengarkan radio akan menyita waktu.

Koran dapat dibaca kapan pun dan dimanapun. Bagi orang yang sudah bekerja mungkin sangat tepat apabila memilih membeli Koran untuk dibaca sehabis pulang bekerja apabila mereka belum sempat membacanya. Bahkan jika tidak sempat membacanya dapat dibaca waktu lain, agar tidak ketinggalan berita yang telah terjadi.

Media elektronik berlomba-lomba dalam menyajikan berbagai berita actual, contohnya televise, radio bahkan internet. Saat ini media elektronik tersebut banyak digunakan, alasannya ialah mengikuti trend juga agar tidak repot herus membeli seperti Koran walaupun ada juga yang berlangganan, namun begi mereka itu hanya akan menghabiskan uang. Selain itu media tersebut efektif dan efisien. Media elektronik memberikan kemantapan tersendiri bagi mereka yang lebih menyukainya dibanding media cetak, karena dalam penyajiannya, media elektronik  bisa secara visual atau audio dan bahkan bisa melibatkan audio sekaligus  visualnya. Hal itu menyebabkan orang tertarik untuk mendapatkan berita melalui media elektronik.

Media elektronik juga mampu memberikan kesenangan dan kemudahan bagi mereka yang berminat menggunakannya. Kesenangan dan kemudahan diperolah ketika seseorang yang sedang menyaksikan tayangan berita melalui televise, radio, maupun internet sedang dalam perjalanan. Hal itu yang akan mampu memberikan kepuasan tersendiri untuk lebih mamilih madia elektronik dibanding dengan media cetak, di sisni yang saya sebutkan adalah Koran.

Harapan

Semoga masyarakat dapat selalu mendapatkan berita yang aktual dan sesuai dengan harapan. Mampu memilih media apa yang sesuai dengan kapasitas mereka. Di samping itu, harapan saya semoga masyarakat juga lebih bijaksana dalam memilih media informasi. Tidak hanya mengikuti trend saja. Namun, tetap menghormati dan menggunakan media cetak sebagai media berita dan informasi agar tidak punah oleh majunya teknologi. 


OPTIMALISASI BKI

Oleh : Rina Mulyani
(Aktivis BEM-J BKI)


Untuk membahas suatu masalah, akan sangat relevan jika terlebih dahulu kita mengerti dan memahami devinisi dari masalah itu. Karena tidak jarang, pembahasan menjadi tidak jelas ujung pangkalnya ketika batasan pengertian menjadi bahan pembicaraan juga tidak jelas, oleh karena itu sebelum bahasan ini berjalan lebih jauh, kita fahami dulu pengertian dua istilah tersebut.
            
Bimbingan merupakan pemberian pertolongan atau bantuan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasehat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma- norma yang berlaku
            
Sedangkan konseling kontak atau hubungan timbal balik antara dua orang ( konselor dan klien ) untuk menangani maslah klien, yang didukung oleh keahlian yang didukung oleh suasana yang selaras, berdasarkan norma- nnorma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien.
            
Jadi, bimbingan dan konseling ialah proses pemberian bantuan dan pertolongan yang diberikan oleh konselor kepada klien melalui hubungan timbal balik antara keduanya agar klien mampu melihat dan menemukan serta memecahkan maslahnya sendiri.
           
Di sinilah pelayanan bimbingan dan konseling dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat perguruan tinggi, dirasa semakin dibutuhkan. Ada banyak hal yang memicu  pentingnya peran bimbingan dan konseling dalam konteks ini. Salah satunya adalah kemajuan iptek yang mendorong munculnya berbagai persoalan dengan segala kompleksitasnya.
           
Tampaknya tak hanya sebatas ini saja, peran bimbingan  dan konseling dalam sebuah lembaga pendidikan itu dibutuhkan. Karena di sisi yang lain potensi individu seperti bakat, minat, cita- cita, dan lain sebagainya juga belum tersalurkan secara optimal di dalam pembelajaran kelas. Sehingga optimalisasi peran bimbingan dan konseling akan diharapkan menjadi media yang paling tepat. Optimalisasi ini juga diseimbangkan dengan sumber daya manusia ( petugas- petugas bimbingan konseling ) yang memadai. Dalam arti memiliki kemampuan, pengetahuan dan wawasan tentang ilmu- ilmu konseling.
         
Di UIN Sunan Kalijaga prodi Bimbingan Konseling didirikan untuk mahasiswa yang ingin mendalami ilmu bidang konseling. Di Universitas yang notabene  memili background islam ini, mak konseling di sini juga disesuaikan dengan beckgound tersebut.Dengan visinya yang jelas mencetak konselor- konselor yang memiliki wawasan dalam perspektif islam. Di samping juga perspektif umum ( barat ). Keduanya kemudian diintregasikan.
            
Dari intregasi ini diharapkan akan memperoleh output konselor yang berwawasan intregatif pula. Namun kemudian yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah “ sudahkah visi ini diwujudkan di dalam prodi BKI UIN Sunan  secara maksimal?” . Mengingat antara visi dan realita yang ada masih belum menemukan titik keseimbangan. Di sini lah akhirnya menjadi catatan khusus bagi pihak jurusan.
            
Selain itu mahasiswa di dalam megaplikasikan pembelajaran kelas juga masih menemukan kebingungan ketika mencari literatur yang berhubungan dengan materi. Meskipun telah tersedia, namun jumlahnya sangat terbatas. Mahasiswa juga tidak jarang menemukan banyak tanda tanya tentang kejelasan kurikulum yang ada.
          
  Sehingga visi awal yang menyatakan bahwa media konseling akan diintregatifkan, hanya tinggal wacana, karena pada kenyataannya mahasiswa lebih banyak dikenalkan media konseling versi barat dari pada versi islam sendiri. Sedang versi islam memiliki porsi yang masih sangat minim.
          
  Menjadi PR kita bersama bagaiman kemudian menselarasakan antara visi dan realita lapangan. PR bagi jurusan agar lebih mempertegas lagi visi serta kurikulum yang ada, dan PR bagi mahasiswa agar lebih peka menyingkapi keadaan, lebih kritis lagi mencari informasi sehingga tujuan semula menjadikan konseling di fakultas dakwah dengan cirri khas keislamannya dapt terwujud dengan cara yang sempurna. Semoga tulisan ini dapat menjadi koreksi kita bersama.

LEARNING MAKES US SUCCESSFUL

Oleh : Norman Ari Wibowo
(Aktivis BEM-J BKI)


Learning is the responsibility for every human. It is from children until old people. They may also learn. Learning is not only acquired from schools. Everywhere and everytime we can learn. Learning is acquired from education at school or we can find it everywhere. Learning has four steps for us to do, e.g. learning to understand, learning to speak, learning to read, and learning to write.

Learning to understand is the first step to know situation around us. Baby can imitate to do something as parents do this process with understanding. With this process we can understand other people, grow up to appreciate, and respect other people, with the result that life will be harmonious.

After we understand, we have to speak and say what we understand to the other people. Learning to speak started since we were baby until now, because speaking is the first communication tool in social life, because by speaking we can understand other people about what we think. So learning to speak is important thing in interaction. Then we must learn to read.

Learning to read is the third step to know what happens in the world, because by reading we can know about what we need like people said “reading is the window of the world”. Human life is not far from reading activity, without reading we cannot know what is happening now.

After we learn reading, we have to be able to write well. By writing we can express our opinion or ideas from our mind in the real essays, with the result that what we think is able to understand by other people. Writing can be a proof of our skills to think.

We know that the four steps are not easy, but we must learn hard and try, try, and try to get them. Do not go down before you reach that. All in the beginning is difficult, but if we do it little by little, I believe we can reach that. I believe that.
           
I believe, with the four steps of learning we can reach what we dream about, and learn hard is going to produce something which can be used at this moment or future. Learning hard will make us successful. I believe that

Nailul Falah.,M.Si : "Perspektif Spiritual adalah Kelebihan BKI"

Ilustrasi Pelaksanaan Konseling (gudangmateri.com)
Beberapa waktu yang lalu (19 April 2011) Buletin Konsisten memiliki kesempatan untuk melakukan wawancara dengan Kepala Jurusan BKI  (Bimbingan Konseling Islam) Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Nailul Falah., S.Ag.,M.Si. yang diwawancarai oleh Sdr Fauzan Anwar Sandiah. berikut adalah petikan dari obrolan tersebut.


Bisa bapak ceritakan sedikit tentang jurusan BKI?
Sebelum BKI jurusan ini bernama Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (SK tahun 1976), Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat Islam (tahun 1982), Bimbingan Penyuluhan Agama Islam (BPAI, tahun 1988), dan pada tahun 1999 berubah menjadi jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI), kemudian sesuai dengan SK tahun 2009 berubah menjadi Bimbingan Konseling Islam (BKI). BKI mengambil spesialisasi kajian keilmuan dalam rangka membantu pemberdayaan dan optimalisasi potensi individu demi mencapai kesuksesan hidup melalui pencerdasan spiritual menuju kecerdasan perilaku dengan memanfaatkan ilmu Psikologi sebagai pendekatan dan Ilmu-Ilmu Keislaman. Sasaran kajian BKI adalah untuk memberdayakan dan mengoptimalisasi potensi rohaniyah yang dimiliki individu demi mencapai kesuksesan hidup melalui pencerdasan spiritual yang bersumber dari ajaran islam, meliputi pada aspek iman juga akhlak. Jadi intinya yang dikaji dalam BKI adalah metode pemberdayaan termasuk apa saja yang terkait dengan pemberdayaan, misalnya pembimbing dan konselor, perilaku individu, termasuk didalamnya mencermati aspek manusia.

Menurut bapak apakah kelebihan yang dimiliki oleh jurusan BKI?
Perspektif spiritual (keislaman) menjadi kelebihan BKI. Perspektif spiritual  (keislaman) ini merupakan indicator penting yang dijadikan salah-satu komponen konseling. Nilai-nilai keislaman dalam BKI akan membantu individu untuk berubah, berkembang dan berkontribusi positif bagi lingkungannya, mengoptimalkan kemampuan hidupnya untuk mencapai kebahagiaan. 

UIN punya jargon integrasi – interkoneksi, menurut bapak bagaimanakah jurusan BKI mengaplikasikannya?
Sebelum jargon integrasi dan interkoneksi muncul, jurusan BKI sudah mengaplikasikan integrasi-interkoneksi  itu dalam kajian-kajian dan penelitian-penelitian konseling islam, misalnya kajian tentang metodologi pemberdayaan individu oleh konselor menuju perilaku iman, taqwa dan akhlakul karimah dengan ilmu bantu konseling dan psikologi, semua jenis perilaku dan hal-hal yang ada hubungannya dengan perilaku menjadi kajian ilmu BKI dalam rangka memperbaiki akhlak manusia. Penelitian bisa dilakukan terhadap satu variable, bisa korelasi menghubungkan perilaku tertentu dengan variable lain yang mempengaruhi, bisa studi perilaku lintas budaya dan agama, manusia yang terdiri dari fisik, jiwa dan roh, dimana dinamisasi dari ketiganya melahirkan perilaku tertentu, perlu dikaji dalam rangka memahami perilaku . ilmu psikologi bisa dipinjam dalam kajian BKI dalam memahami perilaku manusia dan metode mengarahkan perilaku.

Menurut bapak bagaimana prospek atau peluang mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Islam kedepan?
Prospek dan peluang kerja yang dapat diakses oleh BKI adalah guru BKI di Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah Negeri, Peneliti, Dosen, Bk Keluarga Sakinah, BK Pra Nikah, Penyuluh Agama Islam, Dinas Sosial, BKKBN, Bina Mental TNI POLRI, BK Anak Berkebutuhan Khusus, Perawat Rohani Islam, dan Penyuluh Agama di LP. Jadi selama manusia masih ada maka BK selalu diperlukan dalam segala aspek kehidupan.

Apakah harapan Bapak kedepan terhadap Jurusan BKI terkhusus juga terhadap para Mahasiswanya?
Saya berharap mahasiswa-mahasiswi BKI concern untuk mengembangkan Konseling Islam di Jurusan BKI, karena pos-pos konseling islam di sekolah, keluarga dan masyarakat haruslah diisi oleh alumni BKI bukan oleh BK yang lain. Pengakuan terhadap profesi BKI yang selama ini masih belum diakui menjadi pekerjaan rumah jurusan BKI memperjuangkan adanya pengakuan profesi BKI.

Australia dan Tragedi Ilma

Oleh : Rina Mulyani
(Aktivis BEM-J BKI)


Cahaya fajar akan segera tunjukkan existensinya. Binatang malam yang biasanya kompak dengan paduan suaranya, tiba-tiba lebih memilih untuk mengheningkan cipta malam ini. Hanya semilir angin yang terus mencoba menerobos ventilasi sepetak ruangan yang menjadi tempat peraduan tiap-tiap malamku, temaniku gerakkan pena biruku di atas lipatan kertas yang beberapa lembar lagi terlihat akan penuh.

            Desember malam ke 21 menjadi saksi dari lembaran-lembaran malam yang sebelumnya terasa sulit sekali mata ini tuk sekedar terpejam. Padahal, mungkin di alam maya sana, bunga tidur sedang antri tuk dapat kunikmati. Sayang...mata belum setuju untuk kulelapkan. Rasio ini terus melayang, berfikir akan sesuatu yang entah menari-nari membentuk goresan apa. Tak  jelas. Untung saja persediaan kertas masih ada banyak di balik laci mejaku. Nggak akan khawatir stok bakal habis.

Kubiarkan angan ini melayang bebas. TentangMu, Tentang kuliah, tentang sahabat, tentang keluarga, tentang dia, tentang zaman, tentang rencana masa depan, tentang hidup, tentang mati, tentang hidup setelah mati, tentang hati yang terkadang mati karena lepas kendali, tentang isi dompet sekalipun sempat kupikirkan, tentang tangisan negeri ini, tentang ini, tentang itu dan tentang semuanya. Kucoba tak kuluputkan satupun dari renungan bersama tarian penaku.

Saat semua mengalir, kucoba tumpahkan beban yang buat dadaku sesak, ponselku menyala-nyala. Sengaja kupilih senyap sebagai profilnya, karena aku nggak ingin nadanya menjadi pengganggu kamar sebelahku, bisa-bisa ngomel tujuh turunan nggak habis Omaku. Oma paling nggak suka dengan nada ponsel. Katanya manusia itu aneh, sebegitu bergantungnya dengan benda satu ini, sampai-sampai mau sujud menghadap Tuhannya tetap saja dibawa. Kalau nyawa telah dicabut izrail saja benda ini baru ia lepas (maklum, oma lahir pada di zaman Indonesia masih berada di tangan adikuasa, jadi agak asing dengan teknologi, mungkin saja waktu itu perusahaan ponsel belum selesai garap konsep proyeknya, he”)

Kuraih dan segera kubuka, barangkali penting terkait tugas kampus besok lusa. Ternyata salah, tertulis nama “Azizi”. Kubaca isi pesan, senyum segera kuurai. Dia memang selalu buatku berdecak kagum. Pesan singkat yang dirangkai dengan psikolinguistiknya yang tentu punya kelas,  jadi tidak tampak bahwa maksud kalimat itu adalah sekedar pengingat  untuk qiyamulail. Malas kutanggapi. Walaupun tetap kulaksanakan setelah beberapa menit tulisanku selesai.

            Pagi ini sepertinya aku libur kampus, malas juga buat keluar. Meski baru aja Tiwi menghubungiku ngajak keluar. Rasanya kamarku masih ingin aku menjadi penghuni tetapnya. “ Ayolah . .Ilma, kamu gak boleh terus- terusan kayak gini, mengurung diri nggak jelas, kamu butuh ngerti suasana luar,,,” paksa Tiwi padaku. “ Wi,,, aku nggak ngurung diri…lagian dirumah aku juga nggak nganggur, banyak yang mesti tak slese’in. Tiwi ngajak yang lain aja yaach..?” dengan terus meyakinkan Tiwi bahwa aku menolak karena aku lagi banyak pekerjaan, bukan karena aku malas ketemu Rizal, aku tau pasti Tiwi ngajak Rizal dan si gendut Iman buat keluar pagi ini.

            Sebenarnya memang aku malas ketemu laki-laki itu. Bukan apa-apa, terlalu aja dia itu berlebih. Hmmm….Kenapa lagi-lagi  jutaan manusia di dunia ini selalu dibuat pusing jika berurusan dengan persoalan “CINTA ?????” Aneh sekali……….(walaupun Termasuk aku juga….!!! J ). Tak taulah aku, mau  gimana sikap Tiwi setelah ini, yang jelas seharian ini akan kuhabiskan waktuku untuk bergerilya dengan tintaku, titik.
            “Zidni…..Ilma…….zid khubbuka,,,,,

            Seribu, dua ribu, tiga ribu, bahkan tak terhitung lagi manusia selalu meminta, berharap, memohon pada Tuhan mereka….untuk ditambahkan cintaNya, ditambahkan kasihNya, ditambahakan rohman RohimNya, dikabulkan segala yang jadi ingin pintanya. ……

”ud’uni istajiblakum...” begitu kata Allah, harus digaris bawahi bahwa Tuhan selalu mengurusi makhlukNYa, Dia tidak pernah merasa jemu menerima keluhan-keluhan kita. Dia akan mendengarkan dengan setia apa saja yang kita sampaikan. Bahkan dia akan marah jika ada hambaNya yang tidak memohon. Karena kekasihNya, Rasulullah juga bersabda : “siapa yang tidak memohon kapda Allah, maka murkalah Dia kepadanya”

Dalam hal ini Prof. Dr. Hamka  dalam do’a-doa Rasulullah juga menyatakan: Kita disuruh mendesakkan doa kita kepada Allah, yakni desakan dengan arti yang baik. Doa bukanlah alamat dari kelemahan, melainkan akan menimbulkan kekuatan, yaitu memberikan iklim positif atau menunjukkan jiwa semata-mata hanya kepada Allah. Bebas mencari perlindungan kepada sesama makhluk. Karena dengan meminta kepada sesama makhluk, pasti yang timbul hanyalah rasa jengkel. Mengapa meminta kepada pintu yang tertutup, sedangkan pintu Allah saja selalu terbuka........................................?”

Ting tong….”assalamu’alaikum…..” terdengar suara bel dari balik pintu.
Grreggh, seketika Ilma hentikan tarian penanya. “ siapa ya, pagi-pagi gini namu..?”, batinnya berontak. “ iyaaaa, wa’aalikumsalam….tunggu”, beranjak menuju sumber suara. Kreeeek…(terdengar pintu dia buka). Hanya ada selembar amplop tanpa ada jejak penghantar. Tentu heran jadi reaksi pertama Ilma, ada bel tapi nggak ada makhluk yang mencet. “ gila’…ada setan siang bolong gini, wo’ow… apa ini?” sambil pelan-pelan ia ambil amplop tanpa identitas itu, ia bolak-balik, nggak ada nama pengirimnya. ” Ah, buang aja lah!” tapi kemudian pikirannya  berikan stimulus, entahlah berapa detik jika fisika ikut terapkan ilmunya buat ngitung, lebih cepat dari jalannya kilat soalnya, hatinya serta merta saja setuju dan memberatkan tangannya untuk melempar amplop itu ke tong sampah yang tepat berada di sebelah kanan pintu masuk rumahnya.

            Masuk kamar dengan dipenuhi jutaan kalimat tanya, yang jika digambar, mungkin otaknya mirip dengan benang layang-layang anak desa yang begitu ruwet karena nyangkut di antara pohon, tiang listrik, dan pagar tanaman sekitar kampung. Hampir tak ditemukan ujung pangkalnya. Mau tanya orang lain juga gak jelas siapaa yang akan dia tanya. Ya sudahlah,,biar ketemu jawabannya dia buka, dan ternyata hanya berisi kertas ukuran 10x10 cm. Tertulis simbol yang justru menambah deretan tanda tanya di benaknya.” Ini petunjuk harta karun apa ya ??????? dasssar mau kasih rizki aja, ribet! ! Tuhan….. ini hadiah dhuha ku apa gimana sich? huuuch, otak ku gak sederajat dengan Einstein ini, mana bisa aku terjemahkan simbol gak jelas gini”. Sudah sebulan ini, hampir setiap hari Ilma selalu didatangi amlop misterius di depan rumahnya, tanpa ada identitas yang jelas. Terkadang berisi puisi, lain waktu isinya nasehat, walah-walah pokoknya kalau dibikin sebuah buku, penerbit dah siap buat terbitkan.

            Ilma memang sedikit ceplas ceplos, tomboy-nya suka timbul tenggelam. Kadang kala cueknya nggak bisa dibendung. Walaupun di cassingnya dia lebih banyak tampil sebagai muslimah yang kalem. Tapi dia cerdas, dan bisa memposisikan dirinya kapan harus kalem, kapan harus  banyak argumen. Kali ini cueknya mendominasi. Masa bodoh dengan kertas simbol itu, dia lempar ke dalam laci mejanya setelah dia lipat rapi, “ Siapa tau bisa jadi bahan penelitian, tinggal bikin proposal, dan cari dosen pembimbing, lulus deh! He”” cengas-cengisnya santai.

“Sudah hampir tahun ketiga perasaanku menari bebas, tak jelas, tak ada yang mengerti, kecuali yang menciptakan rasaku….aku bukan patung, aku bukan hewan, aku juga bukan iblis, apalagi malaikat. Kalau sabar tak ada batasnya? Apa perasaan tak ada batasnya juga........Tuhaaannnnn........

             Belum tuntas, tiba-tiba gelombang radio dari airphone yang menempel di telinganya keluarkan suara yang sepertinya perlu ada perhatian khusus untuk pahami maknanya.

“Al-wadud terambil dari kata yang terdiri dari huruf wawu dan dal berganda, yang mengandung arti “cinta” dan “harapan”. Ahli tafsir al biqo’i menambahkan, rangkaian huruf tersebut mengandung arti “kelapangan” atau “kekosongan”. Ia adalah kelapangan hati dan kekosongan jiwa dari keinginan buruk. Bukankah yang sekedar mencintai sekali-kali hatinya kasal terhadap kekasih yang dicintainya...? ya....kata ini punya makna cinta. Ia adalah cinta yang tampak buahnya dalam sikap dan perlakuan”.

            “Dalam alqur’an al wadud ditemukan dua kali, dalam konteks anjuran tobat(Q.S.hud;90) kedua tentang konteks sifat Allah(Q.S. Al Buruj:12-!3). Menurut Quraisy Shihab, kata ”wadud” dapat dipahami dalam arti obyek “yang mencintai dan yang mengasihi” dan dalam arti subyek yakni “yang dicintai”. Allah wadud yakni yang dicintai makhlukNya dan Dia pun mencintai mereka, kecintaan yang tentu saja tampak dalam kehidupan nyata.

            “Komentator  Alqur’an kontemporer Muhammad Asad menambahkan  menanamkan cinta (endow with love) makna itu dipahami dari Q.S Maryam : 96, dan dia mengatakan Bestow on them his love and endow them with the capability to love his creation, as well as them to be loved by their fellow men ”( menanamkan kepada mereka cintaNya  dan menanamkan (pula) kepada mereka dengan kapabilitas untuk mencintai ciptaanNYa, serta saling mencintai sesama manusia

 “Andai mampu........... kan qberikan cintaku untukmu atas Tuhanq...

            Akhir kalimat itu sempat DJ menyebut bahwa paragraf singkat yang susah dimaknai oleh Ilma itu adalah untuk dirinya. Ini juga, dari si misterius.......! bener-bener ini orang siapa siiichh? Bosan aku, tapi tiap kalimatnya emang ada benernya juga”, celetuk Ilma dengan kesal sekaligus penasaran. “ Saatnya mungkin besok akan kucek ke radio yang bersangkutan ini”

            Belum tuntas ia melayang-layang dengan urusan hatinya, kini kabar buruk menimpanya, kabar yang membuatnya benar-benar ingin berontak, kabar yang buatnya benar-benar seketika buat tensi darahnya naik, kabar yang buatnya ingin seolah membelah bumi tempat ia berpijak, protes pada sang Illah, marah sejadi-jadinya pada Sang Robbul Jalil, karena orang yang selama ini telah memicu semangatnya, yang selama ini membangkitkan ghirahnya pada ilmu meluap-luap, yang selama ini juga buat dia lemas seketika, tak berkutik ketika berhadapan dengannya, tak sanggup walau hanya sekedar melihat tatapan matanya, yang selama ini sistem transportasi darah mengalir seolah tanpa melalui bilik, jantungnya yang selalu berdentum hebat, kalahkan pentasnya justin bieber bersama  loncatan jutaan fans  ketika Ilma komunikasi dengannya, yang tiap malam dalam pejaman matanya dia selalu hadir, yang merubahnya tiba-tiba sok melankolis, yang buat dia jadi gila di atas khyalan sadarnya, sungguh kejamnya dunia padanya saat itu, yang buatnya jadi kembali gelap.

            Sani….. lima menit yang lalu, mobil MPV dengan nomor polisi AE 4115 IH telah mengirim signal pada Izrail untuk segera mengantar Sani menyerahkan laporan pertanggung jawaban masa hidupnya terhadap Illahi Robbi,,,,,,(innalillahi wa inna ilaihi roji’un). Linangan air mata Ilma menetes bersamaan dengan dikirimnya berita bahwa, ozi akhirnya berhasil memanipulasi dokumen-dokumen persyaratan dia berangkat ke Australia. Parahnya, entah bagaimana akal busuk manusia berhati batu itu telah memakai semua nilai-nilai hasil ujian yang sebenarnya milik Ilma dia atas namakan dirinya. Otomatis Ilma gagal 100% berangkat ke Australia dengan beasiswa itu. Padahal ini harapan, impian, dan keinginan akbar Ilma yang selama ini ia perjuangkan berjalan bersama harap-harap cemas perasaannya pada Sani. Dalam deretan pengumuman itu ada nama Sanni yang sebenarnya juga turut berangkat. Namun ajal telah lebih dulu datang menjemputnya.

            Banjir air mata Ilma justru lebih banyak tumpah karena Sani yang selamanya tak kan pernah kembali   ia tatap, Cinta yang selama ini belum pernah sedikit pun tersampaikan, harus kembali ia tanam dalam-dalam. Padahal selama ini Sang misterius itu ternyata adalah Sani. Sani telah lama mangagumi Ilma, dia sengaja menjadi pemuja rahasia karena ingin membuktikan seberapa jauh Ilma tertarik padanya. Dia tak ingin semuanya instan, terjebak nafsu sementara, yang tak pernah diketahui kemana arahnya. Dia sengaja menjadi detektif untuk mengetahui batin terdalam Ilma. Walaupun Sani atau Ilma juga suka padanya. Keterangan ini dia temukan dalam dokumen-dokumen pribadi Sani yang tersimpan di dalam folder komputer yang oleh adiknya diperlihatkan pada Ilma, remuk tulang-tulang Ilma ketika ia temukan sederat kalimat yang tertulis :

“ Australia menjadi impian terbesarku tuk berlabuh, kembangkan lipatan-lipatan otak yang selalu haus akan ilmu bersamamu..wahai az zahra qalbuku, kan kubangun gubuk kecil di sana, beratap semangat, beralas jutaan rasa penasaran akan luasnya pengetahuan, pintunya adalah uraian senyumanmu, jendelanya berupa rangkaian fitrah cintaku, kesabaranku tak akan berujung sampai pintu hatimu dapat kuketuk, wahai Ilmaku……”

Tak ada yang bisa Ilma lakukan selain getarkan bibirnya seraya berbisik…”YA WADUD,  KUATKANKU.  .” lirih Ilma dalam deraian air matanya.


Komentar Yuk..