Oleh : Muhammad Vajr al-Fajr
Mahasiswa Bimbingan & Konseling Islam
2011
Waktu tak begitu cepat dan tak begitu
lambat pula namun tak terasa satu tahun bulan ramadhan yang lalu telah lewat
satu tahun dan kini kita semakin dekat lagi dengan tamu yang selalu kita
nantikan yaitu bulan suci ramadhan.
Berbagai persiapan mualai dilakukan banyak
umat muslim di dunia tak terkecuali di indonesia , bayak
dilakukan razia tempat-tempat hiburan dan berbagai operasi
pembersihan untuk menyambut tamu agung yaitu bulan suci ramadhan. Di luar sana
berbagai kalangan dari mulai aparat penegak hukum gencar melakukan operasi
pembersihan praktik-praktik maksiat di berbagai plosok kota, polisi gencar
mengadakan pembersihan minuman haram dan memusnahkanya. Di sisi lain dikalangan
anak muda terutama remaja masjid berbondong-bondong dengan mengadakan rapat membahas
persiapan dan kegiatan apa saja yang akan diagendakan untuk menjamu bulan suci
ramadhan ini. Dari mulai persiapan dengan yang dilakukan para remaja masjid
biasanya melakukan gotong-royong kerjabakti mulai dari memebersihkan masjid,
sekitaran masjid dan pemebrsihan karpet-karpet masjid yang kusam berdebu demi
rasa nyamannya beribadah terutama sholat tarawih dan kegiatan yang dilakukan di
masjid.
Para remaja masjid pun sibuk dengan
persiapan ramadhan, namun di tempat lain yaitu tempat pencucian karpet mulai
sibuk melayani antrian pelanggan yang ingin mencucikan karpet masjid. Namun di
desa biasanya mereka memilih untuk membersihkan karpet masjidnya dengan
bergotong royong karena dinilai akan lebih mengakrabkan para remaja sekaligus
melihat kekompakan dan kemajuan remaja masjidnya. Inilah beberapa potret
kegiatan menjelang bulan suci ramadahn di desaku yang tidak pernah ada kata
berhenti.
Kegiatan ramadhan biasanya di isi dengan
berbagai kegiatan mulai dari sore hari pengajian menjelang berbuka puasa dimana
beberapa pemudanya sibuk untuk menjadi pramusaji menghidangkan makanan dan
minuman untuk jamuan pengajian menjelang bukan puasa. Menjelang solat tarawih
beberapa remaja siap-siap untuk mendampingan anak-anak salat tarawih dan salah
satunya menjadi imam sesuai jadwal yang telah ditenetukan kegiatan ini sudah
berlangsung 4 periode ramadhan sampai sekarang. Selain itu juga di jadwalkan
Kultum (Kuliah tujuh menit) inilah yang menjadi tantangan beberapa anak muda di
desaku karena tidak semua anak muda berani tampil kultum di mimbar dengan
mayoritas jama’ah shalat tarawih orang tua, pastinya rasa tidak percaya diri
akan menghantui. Di masjid-masjid pastinya gencar diadakan kegiatan kultum,
namun di desa kegiatan kultum malah menjadi sebuah perlombaan anak muda untuk
berlomba-lomba mearih pahala.
Lihatlah potret remja masjid yang ada di
kota dan di desa jelas akan berbeda jauh ketika ada kegiatan kultum banyak yang
akan maju apabila ada imbalan, namun bisa di katakan wajar karena langkanya
remaja masjid yang berada di kota dan berani untuk berkultum di atas mimbar,
dan ini adalah kesempatan bagus untuk para mahasiswa yang tinggal di
masjid-masjid sebagai takmir masjid dengan mengikuti berbagai kegiatan bulan
ramadhan. Namun untuk melatih ramaja masjid di desa mengadakan pelatihan kultum
untuk melatih keberanian berbicara di depan orang lain. Di sisi lain kami
panitia ramadhan tidak kehabisan akal karena selain membuat jadwal kultum
sholat tarawih, panitia ramadhan juga memebuat jadwal kultum di organisasi
Tadarusan putra, Dimana semua anggota yang ikut tadarusan ramadhan wajib
dijadwal untuk kultum setiap pertemuan. Kultum di oraganisasi ini dimaksudkan sebagai
latihan apabila belum berani kultum di mimbar.
Rata-rata semua anggota terjadwal karena
kegiatan tadarusan putra berlangsung setiap hari selama bulan ramadhan.Selain
program kultum para remaja juga dijadwalkan untuk menjadi pembawa acara dalam
pengajian menjelang buka puasa, ini dimaksudkan juga supaya para remaja
berlatih untuk berbicara di depan banyak orang, selian itu kegiatan ini juga
bermanfaat melatih individu untuk belajar percaya diri dalam berbicara. Dengan
banyaknya organisasi maka remaja masjid pun memanfaatkan SDM dan sumberdaya da
organisasi yang ada di desa ini.Kegiatan yang paling padat dibulan ramadhan
adalah ketika akan menjelang akhir-akhir ramadhan dimana para remaja dan
pemudanya di desaku ini tak pernah berhenti untuk memebuat kegiatan yang meriah
salah satunya adalah halal bi halal kegiatan yang dilaksanakan setiap idul
fitri. Dimana setiap akhir ramdhan para remajanya pada sibuk melakukan berbagai
persiapan.
Disisi lain masjid-masjid di kota besar
dan beberapa desa hanya melakukan takbiran pada malam akhir puasa namun
pemandangan di desaku hampir setiap tahun pasti berbeda pemudanya sudah
pembagian tugas mulai dari siang hari hingga pagi hari. Remajanya sibuk memasak
mempersiapkan hidangan untuk kegiatan halal bi halal.Pagi-pagi sekitar jam 7
para remaja masjid sudah pada sibuk mempersiapkan peralatan dan panitia zakat
sudah stand buy untuk mengurusi zakat, pembagian tugas sudah merata dengan
semua anggota mualai dari gotong-royong persiapan halal bi halal dan zakat
serta pencaraian bahan untuk menu esok paginya lebaran.Dan dipastikan seluruh
warga desa berkumpul dimasjid untuk saling bermaafan, dari sininalah kegiatan
Ramadhan berawal dan puncaknya berakhir di bulan idul fitri. Remaja masjid pada
sibuk mulai darai menjadi pramusaji dan beberapa menghandel acara yang sangat
meriah ini agar berhasil sesuai dengan rencana. Tradisi ini turun-temurun dari
sejak diri ini masih kecil hingga sekarang masih terjaga karena
kekompakan dan perjuangan para pemuda dan remaja masjid.
Kegitan ini tak pernah terlewatkan dan
pasti setiap tahun akan terus ada dan diadakan untuk meramaikan bualan Ramadhan
serta lebaran, karena dari mana lagi jika sebuag desa dilihat kemajuan,
perkembangannya jika tidak dari pemuda serta remajanya. Dari masjid kita
bangkit, pemuda remaja masjid penggerak kejayaan dan kemajuan umat Islam.