Rabu, 25 Januari 2012

Donor Darah: Menjadi Relawan Kemanusiaan

Oleh : Suwantin K. Ayu



solopos.com
Donor darah itu ibadah, Donor Darah itu sehat, Donor Darah Mulai Sekarang. Itulah beberapa slogan yang terpasang tepat diberbagai sisi badan bus ukuran sedang yang ngeteamn di parkiran poliklinik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta rabu 25 Januari 2011 kemarin. Bus yang satu ini tidak sedang menunggu penumpang layaknya bus-bus lainya, tapi sedang menunggu relawan-relawan kemanusian bernama pendonor. Selain itu, keunikan bus ini adalah jumlah tempat duduk yang disediakan serta fasilitas dan berbagai macam peralatan yang dipakai dan didesain sangat unik didalam bus yang hanya berkapasitas empat orang ini. Kenapa hanya empat orang?, karena rupanya didalam bus ini kita akan menemui empat kursi empuk yang nampak masih baru. Kursi yang dipakai mirip dengan kursi-kursi yang banyak kita temui diruangan dokter gigi. Selain menyediakan empat kursi, bus ini juga dilengkapi dengan dua TV LCD yang dipasang khusus untuk memanjakan penumpangnya. Disisi kanan kirinya kita akan dihanyutkan oleh sebuah tas kecil berisi sebotol susu, roti dan mie instan. Kurang puas, kita akan dimanjakan dengan kehadiran AC didalamnya dan semuanya free alias gratis. Itulah bus donor darah PMI Kota Yogyakarta yang tengah menunggu para pendonor.

Program ngeteam yang dilakukan oleh awak bus UTDC (Unit Transfusi Darah) PMI Kota Yogyakarta ini selain untuk memudahkan para pendonor juga bertujuan untuk mensosialisasikan donor darah sebagai gaya hidup sealigus sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Ketakutan tersendiri pada jarum suntik serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya donor darah mengakibatkan kurang berjalannya program Donor Darah diberbagai wilayah Indonesia khususnya kota Yoyakarta. Padahal kebutuhan darah terus meningkat setiap harinya namun stock darah yang disediakan oleh PMI seringkali tidak mencukupi permintaan darah dari pasien. Program Bus Donor Darah ini merupakan salah satu upaya PMI untuk membumikan donor darah sebagai gaya hidup sekaligus mencapai para pendonor yang berada dalam lingkungan akademi kampus. Keberadaannya dikampus UIN Suka kemarin merupakan touring perdana bus yang diberi julukan Si Donor darah . Bus ini akan ngeteam kembali dilingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta setiap hari Selasa dan Rabu mulai dari jam 09.00 pagi hingga jam 14.00 siang.

Menjadikan Donor Darah sebagai gaya hidup sebenarnya cukup mudah, cukup dengan meminta calon menantu atau calon pacar untuk donor darah sebelum diterima lamaranya dengan guyonan orang yang sudah donor darah pastilah belum free sex atau pergaulan bebas. Ungkap salah seorang pendonor menirukan salah satu ucapan pak Yusuf Kalla yang teryata salah seorang penerima penghargaan dari Presiden SBY atas kepeduliannya terhadap sesama melalui donor darah yang telah beliau lakukan 107 kali. Pendonor sekaligus Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Isoshum ini juga menambahkan pentingnya kepedulian civitas akademi kampus untuk ikut serta mensosialisasikan Donor darah sebagai gaya hidup. Ngeteam perdana Bus UTDC dikampus putih UIN Suka akhirnya membuahkan hasil dengan membawa pulang enam kantong darah. Semoga ini menjadi langkah awal keberhasilan program Donor Darah sebagai Gaya Hidup Masayarakat. Bukankah berbagi itu indah, berbagai itu mudah, menjadi relawan itu mudah, cukup dengan donor darah. Setetes Darahmu sangat berarti bagi mereka.

Komentar Yuk..